Sehari Bersama Kapal Kemanusiaan
Kapal kemanusiaan AMCF di Sulawesi Tenggara. foto: Yoshasrul |
Saya banyak mendengar berita tentang Kapal Kemanusiaan, yang
November lalu sempat menjalankan misi kemanusiaan di Palu membantu penanganan
korban musibah bencana gempa dan tsunami. Tak ubahnya, misi kemanusiaan yang
diemban lembaga-lembaga lain, seperti ACT, bulan sabit dll. Untuk
mengetahui lebih jauh saya menyempatkan mengogling tentang sepak terjang AMCF
di Asia khususnya di Indonesia. dan mendapatkan banyak informasi di sana,
terutama tentang misi yang diemban AMCF dengan melalui kegiatan kapal kemanusiaan
ini. Bagi saya ini luar biasa. Di Indonesia Kapal
Kemanusiaan telah mendatangi desa-desa terpencil di sepanjang garis pantai yang
tidak bisa dilalui jalur darat.
Ahad pagi saya
berkesempatan mengikuti perjalanan kapal ini.
Saya menantinya di pelabuhan
lapuko sejak pagi. Ingin lihat seperti apa wujud kapal ini. Ternyata berupa speed
boad berukuran sedang. Kapasitas muat kapal tak lebih dari 20 orang sudah
temasuk nakhoda dan ABK . Speed boat dibuat dari bahan yang ringan seperti dengan bahan
fiberglass mungkin agar lebih mendukung kecepatan kapal dan bisa bermanuver
lebih mudah.
Biasanya, jika sebuah speed boat dirancang sebagai wahana
rekreasi, penampilan kokpit didesain terbuka dengan sejumlah tempat duduk
penumpang sehinga suasana lebih menyenangkan saat menikmati pemandangan alam
laut. Jika diperuntukkan sebagai kapal penumpang atau sebagai wahana fast boat
antar pulau, maka semua di desain tertutup untuk kenyamanan penumpang
menghindarai adanya terik matahari dan melindungi dari hujan. Nah Speed boad
milik AMCF ini nampaknya dirancang khusus untuk fast boat antarpulau. Desain
depan kapal selalu berbentuk lancip untuk mengurangi hambatan., dengan
kecepatan yang dihasilkan speed boat tersebut maka cukup efektif mendistribusikan
barang-barang lebih cepat juga lebih fleksibel, mudah berlabuh di berbagai
tempat.
Bersih, mungkin
karena kapalnya baru. Rapi memang karena awak kapal yang perfect dan patuh pada
SOP. Masuk geladak saja harus buka alas kaki. Kapal dilengkapi pendingin udara,
jadi penumpang tak diperkenankan merokok dalam ruang. Masuk ke dalam kapal tak ubahnya sebuah rumah,
dimana terdapat dua ranjang susun yang terletak bagian tengah. Sedangkan di
bagian depan terdapat kursi panjang di sisi kiri dan kanan. Satu kursi panjang lainnya
disimpan di bagian belakang, mungkin di desain khusus untuk penumpang yang hoby
mancing. Dapur mungil serta MCK menjadi pelengkap dari speed seharga 6 miliar
rupiah ini. Jadi memang cukup nyaman berada dalam kapal bantuan negara dubai dan
emirat arab ini. Kecepatannya jangan ditanya, kalau Anda pernah lihat iklan motor yang
dibintangi pelawak Komeng, pastinya jangan coba berada di luar geladak, jika tak
ingin wajahmu bergelacak diacak angin.hehehe...
Sulaiman, Spi, coordinator kapal
kemanusiaan wilayah Sulawesi Tenggara mengatakan, khusus di Sulawesi Tenggara misi kapal kemanusiaan
pertama bergerak di Kabupaten Konawe Selatan tepatnya di Kecamatan Laonti. Ada
empat desa yang masuk dalam program bantuan
AMCF masing-masing Desa Labuan Beropa, Tambeanga,Wandaeha dan LabotaOne.
Program AMCF ini mendapat dukungan
pemerintah Konawe Selatan, DPRD dan tim
penggerak PKK Konawe Selatan serta pemerintah desa. “Kami berterimakasih pada
Bapak Bupati Konawe Selatan, anggota dewan dan ibu penggerak PKK yang sudah
memberikan dukungan kepada kami dalam menjalankan misi kemanusiaan di wilayah
ini,”kata Sulaiman.
Kapal Kemanusiaan membawa kebutuhan dasar
logistik berupa sembako, pembangunan MCK serta bantuan pembangunan rumah bagi
warga kurang mampu. Kegiatan lain yakni,
pelayanan medis bagi masyarakat, serta bimbingan spiritual keagamaan bagi warga.
Di Tim Kemanusiaan AMCF Sulawesi
Tenggara menjangkau wilayah pesisir bersama tim medis, relawan dan konselor. Tim Kemanusiaan akan
bertugas hingga awal tahun depan sebelum bergeser ke wilayah konawe kepulauan.
Comments
Post a Comment