Rouda Punya Cerita
Desa Raoda Kecamatan Lambai yang telah mekar
pada tahun 2004 lalu tentu sangat berbeda dengan desa yang lainnya yang ada di
kabupaten kolaka utara, sulawesi tenggara. Meskipun berada di atas puncak
gunung, tapi nuansa pendidikan dan religius sangat kental terasa, karena desa
tersebut tengah mengembangkan pendidikan bahasa inggris dan menrapkannya dalam
kehidupan sehari-harinya.
Desa ini berada di pegunugan dengan ketinggian
lebih dari 500 meter dari permukaan laut, namun akses menuju desa tersebut
terbilang tidak terisolasi, jalan menuju desa raoda ini telah di buat jalan
beton dengan usaha swadaya dari masyarakatnya sendiri. Berada di ketinggian, suasana
sejuk di desa yang mayotitas penduduknya bersuku duri perantauan asal sulawesi
selatan sangat terasa.
Terlihat anak-anak riang bermain, meskipun
hanya dengan permainan sederhana yaitu pelosotan dengan menggunakan papan
luncur mereka tak pernah merasa takut dengan permainan yang di lakukanya
walaupun resikonya sangat fatal jika terjatuh dari papan luncur yang mereka
gunakan.
Warga di desa raoda sangatlah kental dengan
nuansa religiusnya ini adalah penerapan penggunaan bahasa ingrris/bermula pada
tahun 2012 lalu, salah seorang warga desa itu, widaryan, bersama rekan-rekannya
yang pernah menuntut ilmu pendidikan bahasa inggris di Kediri,mencoba mengajak
warga desa untuk mempelajari bahsa inggris dengan sukarela, dia memulai
mengajarkan pelajaran bahasa inggris murid-murid sd dan smp di desa tersebut. Alhasil
waga setempat menyambutnya dengan baik dan sejak itu desa ini pun dinamakan
kampung inggris.
kegiatan pembelajaran bahasa inggris di desa
raoda, di dukung langsung oleh pemerintah desa, bahkan kepala desa telah
membebaskan salah satu lahan untuk didirikan tempat belajar bahasa inggris, fasilitas
dan perlengkapan pengajaran telah diberikan sehingga anak-anak di desa itu dengan
semangat menerima pelajaran.
Akbar, pencetus kampung inggris di Rouda
menjelaskan, penerapan pelaran bahasa inggris di desa ini salah satunya dengan
memasang papan-papan pengumuman berbahasa inggris di sepanjang jalan, saaat ini
jumlah penduduk di desa ini sudah mencapai enam ratus kepala keluarga dengan
mata pencarian berkebun kakao, bawang merah,cabai keriting serta buah-buahan.
Comments
Post a Comment